Wednesday, June 13, 2007

News Anchor Cewek Terfavorit:
Arrivederci Chantal
(original from fsblog)

Perginya Nyanyian dari Kerajaan

AKhir-akhir ini ada perkembangan yang cukup menyedihkan (buat saya sih menyedihkan), yaitu perginya Chantal della Concetta dari MetroTV ke RCTi. Kenapa ya? Apa ada sesuatu yang ditawarkan oleh RCTI yang tidak bisa Chantal dapatkan di Metro? Anyhow, cukup menyedihkan juga padahal baru-baru ini saya dkk sudah senang soalnya Eva Yunizar mau pindah dari SCTV ke MetroTV.
Saya jadi ingat perkataan PK Ojong dalam bukunya "Perang Eropa", kurang lebih seperti ini: "Dua hari lalu, Hitler sungguh bahagia ketika Hood berhasil tenggelam, kini (dengan tenggelamnya Bismacrk) kesedihan ganti melanda seluruh Jerman". Kedatangan Eva saya ibaratkan sebagai "Tenggelamnya HMS Hood", sedangkan kepergian Chantal adalah "Tenggelamnya Bismarck".

Kenapa Chantal?

Terus terang saja, Chantal bukanlah salah satu dari top5 anchor favorite saya. Meskipun begitu saya menyukai Chantal karena beliau memiliki skill dan kemampuan yang unik dan tidak biasa. Dari 30-an anchor yang dimiliki Metro, Chantal tergolong anchor yang paling lengkap. Memang mungkin dia tidak segarang Najwa Shihab atau Meutya Hafid ketika "membantai" orang, tidak juga memiliki kemampuan bahasa sehebat Kania Sutisnawinata maupun Zelda Savitri.
Kemampuan lengkap yang saya maksudkan di sini adalah bahwa Chantal ahli dalam memegang beberapa kategori ini: Membacakan Berita, Menterjemahkan Display, Skill Wawancara Narasumber, Manajemen Durasi, juga (ini yang paling penting) Skill Wawancara Commoner. Terus terang untuk skill wawancara commoner (wawancara dengan warga biasa, jadi bukan narasumber ahli), jarang ada anchor yang bisa, biar itu yang basisnya dari Reporter sekalipun.
Pada Metro, ada beberapa acara yang bisa dijadikan tolok ukur diversifikasi skill, yaitu: Headline News, Metro Hari Ini, Sport Corner, Special Dialogue/Todays Dialogue/Public Corner, dan Suara Anda. Dan yang membuat Chantal unik adalah bahwa Chantal pernah mengalami di semua program ini. Apabila hendak dirunut siapa lagi, maka satu-satunya anchor yang bisa menyamai hanyalah Frida Lidwina. Sayangnya skill Frida Lidwina masih agak lemah dalam hal Manajemen Durasi.

Saya ingat dahulu Chantal juga memiliki kelemahan seperti halnya yang dimiliki oleh Frida, tapi setelah Chantal biasa di Suara Anda, tiba-tiba saja dia seperti anak panah melesat dari busurnya, dan dalam sekejap "menguasai" program Suara Anda ini.

Chantal dan Suara Anda

Dari semua program, mungkin hanya Suara Anda yang "betul-betul menderita" akibat kepergian Chantal. Sudah beberapa anchor mencoba mengisi kekosongan ini, tapi tetap tidak ada yang sesempurna Chantal. Bahkan Virgie Baker dan Rahma Sarita yang notabene merupakan "mantan penguasa" program ini pun tidak bisa menjadikan Suara Anda seperti sebagaimana ketika masih ada Chantal. Apa sih sebenarnya kehebatan Chantal dibandingkan dengan semua anchor di atas?
Pertama kali, Chantal itu orangnya keibuan sekali, dan naluri itu terbawa bahkan hingga ke Suara Anda. Chantal selalu menganggap semua penelpon tidaklah seperti "orang biasa", melainkan seperti "seorang anak yang hendak mengadu pada Ibunya", dan Chantal lah "ibu si anak tersebut". Kedua, Chantal tidak pernah terikat pada teks, dia biarkan saja masing-masing berpendapat menurut bahasa mereka sendiri, dan Chantal juga selalu mendengarkannya dengan amat sabar. Selain itu, Chantal juga tidak pernah memberikan penilaian atau men-judge apakah pendapat orang tersebut betul atau salah. Chantal juga selalu go with the flow, dia seolah-olah tahu kemana pembicaraan seseorang dan dia selalu bisa mengimbanginya. Memang terkadang terlihat tidak tegas, akan tetapi berbicara dengan Chantal bisa menjadi sebuah kedamaian tersendiri, cita-cita yang tampaknya tidak bakal bisa terwujud untuk saya.
Lalu, apa kelemahan masing-masing pengganti Chantal? Ada beberapa anchor yang mencoba menggantikan Chantal di Suara Anda, yaitu Virgie Baker, Rahma Sarita, Fifi Aleyda Yahya, Meutya Hafid, Frida Lidwina, dan Prita Laura.

Rahma Sarita itu orang dialog, dia adalah (menurut saya) predator terbaik Metro setelah Najwa Shihab dan Meutya Hafid. Sayangnya orangnya agak "mbregudul", keras kepala. Apabila ada penelepon yang pendapatnya dianggap tidak sreg dengannya, maka pasti langsung di-cut, itu masih mending, jangan-jangan bisa diajak berantem dulu.

Virgie Baker orangnya sebenarnya baik, tidak terlalu menuntut seperti Rahma, sayangnya dia agak kaku, konservatif. Apabila digariskan seperti ini ya harus seperti ini. Jeleknya lagi, Virgie memiliki kecenderungan untuk "mengarahkan" pendapat para penelepon, paling parah lagi dia sering juga menjawab pertanyaannya sendiri sehingga penelepon seolah-olah tidak bebas untuk berpendapat.

Fifi Aleyda Yahya malah paling parah di antara semuanya. Dari semua anchor yang berdebut di Suara Anda, Fifi lah yang mendapat debut terburuk. Di sana Fifi betul-betul terlihat seperti amatiran, seolah-olah pengalaman bertahun-tahun selama ini lenyap begitu saja di pangkal telepon Suara Anda. Fifi gagal, bukan dari segi skill atau teknik, tapi dari mental.

Meutya Hafid dan Prita Laura sedikit lebih beruntung, sayangnya pada debut mereka, mereka lebih sering bermain aman. Tidak ada hal-hal khusus yang dilakukan, tidak ada. Prita Laura sendiri bahkan hampir terpancing untuk "menginterogasi" penelepon, seolah-olah mereka narasumber berita atau apa. Yang paling mendekati adalah Frida Lidwina, dia cukup lancar menangani para penelepon, mungkin ini hasil "bertapa" di Sport Corner (nggak ada hubungannya, ya?). Cuma Manajemen Durasi-nya masih lemah, tapi seharusnya jika dia dipasang lebih sering, skill ini pasti akan meningkat dengan sendirinya. Apalagi Frida tergolong ramah dan memiliki mimik wajah yang menyenangkan.

Chantal = Claude Makelele?

Selepas Chantal pergi, maka Metro sedikit limbung, tapi mungkin ini bukan semata-mata karena Chantal. Anchor Metro sudah banyak yang "menghilang", dan Chantal hanyalah "fatal blow" dari semuanya. Ibaratnya istilah di Ayodance Audition, Finish Move. Ini jadi mengingatkan saya ketika Real Madrid ditinggal oleh Claude Makelele yang pindah ke Chelsea. Claude Makelele bukanlah pemain dengan kebintangan yang mentereng, dia pindahan dari klub menengah Spanyol, Celta Vigo; bahkan pengganti Makelele pun lebih mendunia, yaitu Zinedine Zidane dan David Beckham.

Akan tetapi setelah musim kompetisi berjalan, baru ketahuan bahwa kepergian Makelele ternyata berdampak amat besar. Posisi gelandang bertahan yang biasanya rapat dijaga oleh Makelele kini terbuka dan menjadi titik lemah Madrid. Tapi ini juga bukan sepenuhnya karena Makelele, gelandang bertahan Madrid yang lain yaitu Ivan Helguera tidak bisa mengisi posisi itu karena dia harus mengisi posisi bek tengah yang ditinggalkan oleh Fernando Hierro. Walaupun memiliki bintang-bintang semacam Ronaldo, Raul Gonzales, David Beckham, dan Zinedine Zidane sekalipun, ternyata tanpa Makelele yang bisa menyatukan orkestrasi permainan Madrid, maka Madrid pun limbung.

Chantal bagaikan Makelele, dan MetroTV adalah Madrid. Selama ini dalam hal berita televisi, MetroTV telah tumbuh menjadi Los Galacticos baru menggantikan RCTI dan SCTV yang telah establish sebelumnya. Popularitas MetroTV bahkan naik lebih cepat daripada ketika RCTI dan SCTV merintis program berita mereka. Apakah lalu MetroTV sedang dalam krisis? Bisa jadi, tapi bisa jadi juga tidak. Wianda Pusponegoro masih pergi, dan begitu pula dengan Zelda Savitri. Selepas kehadiran mereka apakah lalu Metro bakal normal kembali? Mungkin saja. Tapi setelah Alessandro del Piero pulih dari cederanya, Juventus juga tidak langsung menjadi juara, kan?

Setelah Chantal

Keputusan MetroTV melepaskan Chantal mungkin saja salah, tapi ini belum bisa dipastikan. MetroTV lalu kekurangan anchor, itu jelas. Seharusnya ini menjadi kesempatan bagi MetroTV untuk lebih memaksimalkan anchor-anchor lini kedua mereka yang selama ini "terpinggirkan" oleh nama-nama besar di starting line-up. Lucia Saharui dan Elvita Khairani saya pikir sudah cukup mampu untuk menghandle berita-berita yang lebih penting. Skill Dian Krishna juga bisa lebih dimanfaatkan, apalagi tata bahasa asingnya adalah salah satu yang paling top di MetroTV; begitu pula dengan Frida Lidwina, pemain serbabisa, Kaka-nya MetroTV. Ralph Tampubolon pun juga bisa dipindah dari malam hari untuk memegang primetime. Tambah lagi kini Eva Julianti sudah masuk ke MetroTV, ibarat Madrid membeli Emerson Ferreira; apabila dimanfaatkan dengan baik, bukan tidak mungkin kepergian Chantal bisa cepat dilupakan. Beberapa reporter semacam Bertha Sekunda, Lucky Savitri, dan Amanda Manuputty pun kiranya juga sudah bisa untuk dinaikkan ke posisi presenter.
Tinggal sekarang bagaimana peran Andy F Noya sebagai "Rafael Benitez" dan Surya Paloh sebagai "Roman Abramovich" MetroTV untuk memaksimalkan semua potensi yang saat ini dimiliki oleh MetroTV yang saya yakin membuat iri semua TV lain.

Kenapa Chantal Pergi?

Ini adalah pertanyaan terakhir yang layak sekali untuk ditanyakan. Jawaban pastinya memang hanya Chantal sendiri yang tahu, tapi Chantal merintis langkah dari MetroTV, dan MetroTV pula yang membesarkan namanya, mirip seperti Alessandro Nesta yang memulai karier di Lazio tapi lalu pindah ke AC Milan. Sehingga dari segi emosional, Chantal pasti terikat dengan MetroTV dan butuh alasan yang sangat kuat untuk membuatnya pindah.
Lalu kalau begitu, adakah sesuatu yang tengah Chantal cari? Adakah yang bisa RCTI berikan yang tidak bisa Metro beri? Atau adakah sesuatu yang salah pada Metro? Ini tidak bisa diketahui, dan dalam dunia profesionalisme, apapun bisa saja terjadi. Hanya saja, menarik untuk disimak adalah perkataan Fauziah Erwin yang pernah diucapkan pada saya beberapa waktu lalu:

"terimakasih utk apresiasi ama dukungannya.Daripada jadi "tukang baca" headline news mending mas doain sy spy jd produser sekaligus pemandu program yg menghadirkan penentu-penentu kebijakan (sampai sekarang) di negeri ini seperti soeharto cs,o.k bos...."

Alasan sebenarnya biarlah hanya Chantal sendiri yang tahu, dan apapun itu semoga itu adalah yang terbaik, setidaknya buat Chantal pribadi. Selamat jalan, Chantal, semoga anda mendapatkan apa yang anda cari di tempat anda yang baru, dan kami akan selalu mendoakan semoga anda selalu sukses, karena cinta itu sebenarnya tidak mengenal tempat dan waktu.
Arrivederci, semoga di suatu saat jalan kita akan bertemu kembali.

(Andrade_Silva Mandaluniz Aizkarte)

2 comments:

Wibi said...

Ulasan anda seperti Pro.
Apakah latar belakang anda dari broadcasting?

Apakah saya boleh tanya tanya tentang sesuatu tentang dunia broadcasting?

Karena bagi saya dunia ini menarik (karena anchornya cantik cantik)

Daripada dunia artis cantik tapi oon.. opss...

hilper said...

Buat saya sih Charateristic personalnya beda-beda.
Jadi tergantung tema program yg dibawakannya.Ada yg pas ada juga yg kurang pas.
Point of viewnya hampir semua nya sama.Bring Brain and beauty inside...